-->

Iklan

Ketum Partai Demokrat Harus Minta Maaf Kepada Pemerintah Utamanya Kepada Presiden Jokowidodo

Akhmad Fauzi
Monday, 5 April 2021, April 05, 2021 WIB Last Updated 2021-04-05T13:00:44Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
    Image

Ketum Partai Demokrat harus meminta maaf kepada Presiden Jokowidodo atas tuduhannya yang mengklaim bahwa Pemerintah ikut-ikutan dalam isu kudeta.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, tidak menjawab alias bungkam, saat ditanya wartawan terkait permintaan maaf kepada Presiden Joko Widodo.

Permintaan maaf tersebut merupakan desakan dari beberapa pihak yang menyatakan bahwa kini sudah terbukti, bahwa tidak ada campur tangan Presiden dalam kisruh Demokrat dan Moeldoko.

AHY langsung berlalu, berjalan pulang menuju kendaraannya, seusai berdiskusi bersama dengan Haedar Nashir dan Buya Syafii Maarif di kantor PP Muhammadiyah yang terletak di Jl. Teuku Cik Ditiro, Jogjakarta pada Sabtu (03/04/21) lalu.

Dilansir dari Kompas.com (29/3/21), AHY menyatakan sikap bahwa Partai Demokrat akan bersatu padu melawan kubu Moeldoko, jika ia tak kunjung mengakui kesalahan.


Namun, AHY menilai bahwa Moeldoko dan kubunya merasa bahwa mereka tidak menunjukkan rasa penyesalan dan sibuk melontarkan kebohongan baru.

Kendati demikian, AHY mengaku bahwa ia tak punya dendam pribadi pada Moeldoko dan masih tetap menghormati Moeldoko.


Meskipun begitu harus ada tanggung jawab moral ke Pemerintah sehingga AHY legowo meminta maaf kepada Presiden Jokowidodo atas insiden ini.

Semuga tuduhan kepada Pemerintah tidak terulang lagi. Terlepas partai kecil atau besar, mereka semua harus bijak dalam menanggapi permasalahan internal partai. Jangan sekali-kali baper dan menuding Pemerintah ikut dalam sebuah kudeta.

Salah dari saya, benar murni dari hidayah Allah Swt.

Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Komentar

Tampilkan

Terkini

NamaLabel

+