-->

Iklan

Puisi Penyair Senja: Bulan Matahari

Akhmad Fauzi
Friday, 5 March 2021, March 05, 2021 WIB Last Updated 2021-04-17T15:00:42Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Oleh: Penyair Senja
                           Supermoon

Kutak bisa memaksakan kehendak
Terhadap takdir yang berjalan
Mengeksekusi setiap derap langkah

Semisal rindu yang masih kosong
Akupun tak dapat menyimpan luka
Pada hati yang masih belum sembuh

Tak ada niat untuk menelan pahit
Meskipun raga tak menginginkannya
Dalam balutan cinta nestapa

Bulan Matahari menjadi saksi
Siang malam selalu mengikuti
Jejak kenangan penuh angan diri

Setelah kucoba melangkah
Mengitari cinta yang terus bersemi
Adakah risau di dalam hatimu

Cobalah memeluk rindu
Sebelum angin menghapusnya
Setelah api membakarnya

Bila waktunya tiba
Segala kenangan akan menjadi cerita
Dalam setiap rasa yang menghujamnya

Aku tak dapat memaksamu
Mengikuti jejak yang belum sepenuhnya rata
Bergantung pada nilai dan koma

Batas yang pernah aku janjikan
Adalah rasa yang tak dapat kupertahankan
Menjauh pergi bersama kenangan

Biarkanlah hati yang menjawab
Segala tanya dalam penasaran
Masa depan yang belum terjawab

Bolehkah aku berdoa
Menyampaikan segala cita
Pada yang maha kuasa

Oh Tuhan,
Masa ini terlalu sulit
Untuk kujalani

Bolehkah aku meminta
Agar engkau mengabulkan
Berilah hamba ketenangan

Menyusuri kehidupan dalam nestapa
Bergelut dalam hati yang membisu
Menahan langkah dalam kehati-hatian

Wahai Bulan Matahari
Tidakkah kau tahu keluhan ini
Semesta telah mengunciku

Entah akan dibawa kemana
Misi cinta yang tak begitu ceria
Menafikan rindu dan dusta

Pada tebing-tebing hati
Kumulai menata diri
Menghadapi segala kontradiksi

Bulan Matahari
Egokah aku yang ingin pergi
Meskipun ada tangan yang menahannya
Bahkan adaku sudah tiada perduli

Keputusan besar yang harus kuambil
Akan menyakiti semuanya
Tapi ini harus aku lakukan

Demi kehidupan yang terang
Seterang mentari pagi
Secerah cahaya bulan

Aku harus tega
Meskipun ini jalan terakhir
Kala dedikasi tiada arti lagi

Mengertilah
Masih banyak di luaran sana
Yang menunggu tempat ini

Akan ada yang harus berkorban
Walaupun akan ada hati yang terluka
Bisikan yang tak semestinya akan sirna

Kucoba merapal jiwa yang penuh rangka
Menyurutkan langkah untuk bertindak
Tempatku bukanlah di sini

Apakah ini kesalahan masa lalu
Atau aku yang terlanjur mencintai
Dan akhirnya memilih pergi

Kusandarkan segalanya pada Ilahi
Karena Dia adalah segalanya
Yang akan memberi tanpa pinta

Kesetiaan yang pernah kuluapkan
Semuga menjadi amal kesalihan
Wujud pengabdian yang tertumpahkan

Hanyalah kata-kata ini
Yang perlu kusampaikan
Agar ke depan tiada dusta lagi

Bumi Matahari

Madura,05/03/21

Cacatan Hati
Komentar

Tampilkan

Terkini

NamaLabel

+