-->

Iklan

Cerpen Istri Kedua: Penyair Senja

Akhmad Fauzi
Saturday 6 March 2021, March 06, 2021 WIB Last Updated 2021-04-06T01:57:36Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
                               Akurat.co


Jagor tidak merasakan apa-apa di saat dirinya mabuk menghabiskan malam dengan seorang wanita. Sedangkan istrinya menunggu di rumah dengan perasaan cemas dan gelisah karena suaminya Jagor belum pulang. Marsinah tidak tahu kalau suaminya sedang bermain gila dengan wanita lain. Yang dia tahu, suaminya pamit untuk pergi kerja.
artikelartikelterbaru.blogspot.com

Jam sudah menunjukkan pukul 01.00, pagi. Akan tetapi tidak ada tanda-tanda Jagor pulang ke rumah. Marsinah hanya bisa khawatir dan berpikir untuk tidur sebab matanya sudah sangat mengantuk. Sementara Jagor dan wanita simpanannya bermain asyik di sebuah hotel.

Menjelang pagi, Jagor mulai menampakkan batang hidungnya. Dia pulang ke rumah dalam keadaan mabuk dan berjalan agak teler. Sementara Marsinah terkejut melihat suaminya mabuk dan teler seperti itu. Padahal sebelumnya belum pernah seperti ini.

"Abang baru pulang, darimana aja, Bang?"

"Abang habis kerja semalaman, kamu gak lihat Abang sampai gontai seperti ini?"

"Jangan bohong, Bang. Pasti Abang main perempuan lagi, katanya mau tobat, kenapa Abang masih kembali ke  jalan hitam itu!"

Suasana pagi yang dingin berubah menjadi panas. Tersebab Marsinah dan Jagor suaminya bersitegang. Hal ini memang kesalahan dari Jagor yang tidak perduli lagi kepada istrinya.

"Aku sudah bilang, kalau aku sibuk kerja semalaman, kamu jangan nuduh aku sembarangan."

Sambil mengepalkan tangan, Jagor ingin sekali menghantam istrinya yang tidak tahu apa-apa. Dia sudah sangat mabuk dan marah dipengaruhi alkohol yang banyak terminum. Hindari miras kalau kalian mau selamat dunia akhirat.

"Baiklah, Bang. Biarkan Marsinah yang mengalah silakan Abang berbuat sesuka hati selama masih ada kesempatan."

Sementara itu Jagor masuk kamar tanpa memedulikan istrinya yang bicara. Karena rasa kantuk yang menyerang dan mabuk kepayang ketika semalam bermain api dengan wanita lain.

Seminggu kemudian, rumah tangga keduanya berjalan normal kembali. Marsinah dan Jagor hidup bahagia tanpa mabuk-mabukan. Hati Marsinah sangat lega melihat suaminya benar-benar berubah. Hingga suatu malam.

"Bang, Bang Jagor!"

Teriak seorang wanita dari luar rumah memanggil nama Bang Jagor. Marsinah bingung karena siang itu Bang Jagor belum pulang kerja. Kemudian  Marsinah pergi ke luar rumah dan mendapati seorang wanita yang berpenampilan agak modis.

"Maaf Bang Jagor lagi keluar."

"Kamu siapanya?"

"Saya istri Bang Jagor."

Mendengar penuturan Marsinah, wanita itu langsung jatuh pingsan. Tidak tahu apa yang sedang dia alami ataukah ini memang dramanya.

Marsinah panik bukan kepalang, dia langsung menghubungi suaminya yang sedang bekerja di luar. 

"Bang, cepat pulang. Di rumah ada seorang wanita yang mencarimu."

"Siapa, Neng?" Panggilan Jagor pada Marsinah.

"Saya juga baru kali ini melihat dia, Bang. Pokoknya kamu harus cepat pulang, sebab dia lagi pingsan di sini."

"Oke, Abang segera pulang."

Bersamaan dengan dengan kedatangan Jagor, wanita itu sadar dari pingsannya.

"Abang, aku hamil. Tolong kamu tanggung jawab."

Kata si wanita yang tak lain adalah simpanan Jagor untuk semalam.

Marsinah tertegun tak percaya apa yang baru saja dia dengar. Dia memegang kepalanya dan menatap tajam ke arah suami. Sementara Jagor tertunduk lesu dengan keringat yang bercucuran akibat datang dengan tergesa-gesa.

"Kamu benar-benar keterlaluan, Bang!"

Sambung Marsinah dengan nada kemarahan yang tinggi.

"Maafkan aku,Neng. Aku tidak berdaya malam itu."

Wajah Jagor memelas meminta belas kasih Sang Istri.

"Mulai sekarang kemasi barang-barangmu dan aku akan meminta cerai darimu."

Mendengar itu, Jagor semakin kelu dan bingung harus bagaimana untuk menenangkan keadaan. 

"Perlu kamu tahu, Neng. Aku melakukan ini karena kamu belum juga memberi aku keturunan, jadi aku terpaksa melakukannya. Lagi pula, aku dan dia, Windi sudah menikah sirri, jadi hubungan kami sah secara agama. Meskipun dia sudah mengandung."

Mendengar penuturan suaminya, Marsinah baru sadar bahwa dirinya belum pernah mengandung meskipun sudah 10 tahun menikah.

"Tapi caramu salah, Bang.Kamu tega nyakitin aku di saat sayang-sayangnya."

Jagor memeluk Marsinah dengan tiba-tiba. Dia berusaha menenangkan istrinya agar tidak marah lagi. Sementara Windi hanya memerhatikan adegan itu dengan rasa cemburu di hatinya.

Tamat.

Madura,06/03/21


Komentar

Tampilkan

Terkini