-->

Iklan

Cerpen Cinta Ditolak Dukun Bertindak

Akhmad Fauzi
Sunday, 7 March 2021, March 07, 2021 WIB Last Updated 2021-04-06T01:59:34Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Oleh: Penyair Senja
                          Pixabay.com

Boy sepertinya kebingungan karena Iren tidak menerima cintanya. Alhasil Boy sempat putus asa sebelum akhirnya dipertemukan dengan Joni. Joni adalah teman dekat Boy. Selama ini mereka akrab dan selalu jalan bareng.
"Jon, gua ditolak lagi sama si Iren."

"Lu jangan pokus ke Iren doang,Bro."

"La emang cinta gua dari dulu ame dia."

"Pantesan lu ditolak terus, ngemis cinta mulu sih."

"Ya kan gua emang maunya si Iren bales cinta gua."

"Lu gak usah pusing, gua ada ide buat lo."
"Ide apaan, Bro?

"Sini gua bisikin, biar lu paham apa yang gua maksudkan."

Setelah mendengarkan bisikan dari Joni, Boy merasa puas dengan solusi yang ditawarkannya. Akan tetapi dia masih takut kalau apa yang direncanakan ini adalah hal yang salah.
"Gak usah banyak mikir,Bro!

"Lu sih ngasih ide kayak gitu."

"Daripada lu ditolak terus sama si Iren, mending lu pake jalan ini aja. Siapa tahu si Iren bakal klepek-klepek ame lu."

"Dasar bajingan lu!

"Emang gua bajingan bro."

Setelah sampai pada hari yang disepakati, Joni dan Boy berangkat ke tempat orang sakti dan spesialis guna-guna untuk memikat hati Iren agar mau menerima cintanya. Padahal kalau kalian hanya buat mainin hati cewek aja, jangan coba-coba pakai cara ini. Tersebab tujuh turunan akan mendapatkan dampak negatif dari apa yang kalian lakukan. Biarkan cinta alami datang dengan restu Allah. Karena hanya Allah yang memiliki hati hambanya. Jangan paksa hati seorang hamba untuk mencintai. Wassalamualaikum Wr. Wb.

Sesampaikan di rumah dukun sakti tersebut, Joni dan Boy disambut dengan galak tawa dukun yang brewokan dan punya tai lalat besar dipipinya. Siang itu tepat pada hari minggu. Mereka berangkat dari rumah karena kantor sedang libur.

"Ada perlu ape lu pada datang kemari?

"Ampun mbah, kami mau minta sesuatu agar bisa memikat hati seorang wanita." Kata Joni yang sudah kenal lama dengan dukun itu.

"Siapa nama lu? Sambil nunjuk ke arah Boy.

"Saya Boy, mbah. Kebetulan saya yang ingin mendapatkan pemikat untuk seorang gadis."

"Itu masalah gampang yang penting bayarannya setimpal."

"Kalau masalah bayaran, Mbah tidak perlu khawatir, saya sudah menyiapkannya."

Sambil menyodorkan amplop yang cukup tebal.

"Ha ha ha ha ha ha"  Mbah Suro hanya bisa tertawa menerima amplop berisi duit ratusan ribu.

Boy mengeluarkan keringat basah karena nafas Mbah Suro bau sekali. Dia berada tepat di depannya ketika sedang tertawa lepas. Namun dia tidak enak untuk menutup hidung untuk sekadar menahan baunya. Dia hanya mampu berkata dalam hati.

"Alamak, bau kali mulut ni dukun, mungkin udah lama gak mandi dan pake sikat gigi."

Setelah Mbah Suro memberikan apa yang Boy mau, mereka berdua pamit pulang ke rumah masing-masing.

Minggu sorenya Boy langsung pergi menemui Iren, karena tidak sabar ingin mencoba kesaktian benda yang sudah diberikan kepadanya oleh Mbah Suro.

Kebetulan pada hari itu Iren sedang berada di taman dekat rumahnya. Sehingga Boy dengan cepat menemuinya.

Tanpa curiga apa-apa Iren melihat kedatangan Boy menghampirinya. 

"Boy, kamu ngapain sore gini ke tempatku?
"Aku mau nyamperin kamu, dah kangen soalnya."

"Ih lebay, padahal kita sudah ketemu tiap hari di kantor."

"Oh ya, kamu belum makan belum? Kata Boy berbasa-basi.

"Belum sih. Memangnya kenapa?"

"Aku bawa bakso kesukaan kamu nih, kebetulan aku beli pas mau mampir ke sini."

"Jadi kamu sengaja beli ini buat aku?"

"Iya dong, kan spesial aja buatmu."

Boy sudah berpikir kegirangan karena Iren mau menerima dan memakan bakso yang sudah dicampuri benda pemikat dari Mbah Suro.

Setelah makan selesai Boy mengetes Iren apakah hatinya sudah luluh.

"Iren sudah beberapa kali kamu tolak cinta aku, tapi aku gak pernah putus asa buat nyatain perasaan ke kamu. Kali ini aku ingin mengutarakan hal yang sama, apakah kamu mau menjadi pasangan aku?"

'Pyarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr'

Tangan lima jari Iren mendarat dengan keras ke pipi Boy karena dia telah berani dan nekat memegang tangan Iren.

Sontak Boy kelabakan dan kaget seribu kepalang. Dia lari sekencang mungkin karena takut digamprat oleh Iren untuk yang kedua kalinya.

"Brengsek lu Boy, pake megang tangan gue lagi!"

Sementara Joni dan Mbah Suro sedang membagi hasil uang dalam amplop yang dibagikan oleh Boy. Ternyata keduanya sekongkol untuk menipu Boy dengan alasan perdukunan.

"Ha ha ha ha ha ha"

Dasar si Boy mau aja ditipu. Udah tahu jaman modern kayak gini masih aja percaya ama dukun abal-abal.

Jauhilah berbuat syirik kepada Allah, karena itu termasuk perilaku yang mendatangkan dosa besar. Dan tidak akan diampuni oleh Allah kecuali bertaubat nasuhah sebelum mati.

Tamat.

Madura,07/03/2021



Komentar

Tampilkan

Terkini

NamaLabel

+