-->

Iklan

Filosofi Rokok: Sehat Tanpa Rokok atau Sakit Tidak Bisa Beli

Akhmad Fauzi
Thursday 4 March 2021, March 04, 2021 WIB Last Updated 2021-04-06T01:55:51Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
Bismillahirrahmaanirrahiim.
                      Desain Pribadi

Selain nikmat untuk dihisab, ternyata rokok mempunyai nilai filosofi yang tinggi. Kemungkinan para ahli hisab tidak menyadari tentang filosofi yang terdapat pada rokok. Selain efek rokok yang menenangkan, rokok juga memberikan nilai positif bagi penghisabnya. Rokok itu memberikan pelajaran bagi kita untuk terus berkarya dan menemani di kala suka maupun duka.
artikelartikelterbaru.blogspot.com

Selama ini yang dibahas hanyalah dampak negatif dari rokok. Padahal dampak positifnya juga banyak. Terutama dalam memberikan efek ketenangan dalam diri manusia. Semua jenis rokok memberikan gambaran bahwa kita hidup harus penuh dengan perjuangan dan kerja keras. Serta selalu berdoa yang terbaik kepada Allah SWT.

Perokok akan cenderung agresif dalam segala hal. Karena seorang perokok tidak bisa diam jika tidak menghisab satu batang rokok saja. Rokok memberikan nalar inspirasi dan juga dedikasi bagi sejuta umat. Bayangkan jika harimu tanpa rokok, kemungkinan layaknya orang yang sedang kemalingan. Jadi merokoklah selama jiwamu masih diberikan kesehatan. Dan ragamu masih utuh dikandung badan.

Filosofi rokok adalah, kita dapat membayangkan kematian dalam kehidupan ini. Karena jika kita sadar bahwa setelah menyulut satu batang rokok, pada akhirnya akan mati dan dibuang. Sama halnya dengan kehidupan yang akan mengalami kematian setelah hidup. Jadi nikmatilah hisapan demi hisapan rokok layaknya menikmati kehidupan yang sedang kita jalani. Toh pada akhirnya kita akan kembali juga pada Sang Ilahi Robbi.

Filter pada rokok mengajarkan kepada kita tentang bagaimana menyaring sesuatu yang baru atau berita yang datang ke telinga kita. Rokok juga mengajarkan kejujuran pada kita di saat tidak punya rokok kita bagaikan orang yang kebingungan. Orang yang tidak merokok pasti akan diketahui bahwa mereka sedang gelisah dan resah. Jadi keadaan itu tidak dapat membohongi dirinya sendiri bahkan orang lain.

Rokok juga mengajarkan toleransi yang tinggi, di mana ada rokok yang berbeda-beda harga namun tetap yang keluar adalah asap. Jadi asas inilah yang dapat menyamakan ataupun menghadirkan toleransi yang kental dan ini tak dapat dibohongi oleh apapun dan siapapun. Banyak sekali merek rokok, namun hal itu sama saja mengeluarkan asap putih tanda kesucian.

Rokok juga mengajarkan kita atas keharmonisan dalam keluarga. Coba kita pikirkan pemersatu bangsa ini adalah rokok. Di saat silaturrahim pasti akan membawa rokok dan korek untuk dihidangkan pada sanak keluarga ketika ada acara-acara besar. Seperti hari raya, atau perkawinan.

Jangan salah, Bapak Proklamator Ir. Soekarno juga perokok aktif. Beliau adalah Presiden pertama Republik Indonesia. Jadi, rokok tidak dapat dipisahkan dari warga Indonesia. Makanya, Pemerintah sekarang jangan semena-mena menaikkan harga rokok. Karena adanya hari ini Indonesia merdeka tidak luput dari perjuangan para perokok jaman dulu.

Sekarang di mana-mana ada slogan, dilarang merokok di sini. Hei, kamu! Memangnya kamu tidak ingat sedang tinggal di mana?

Ini Indonesia yang dimerdekakan oleh rokok, setuju para ahli hisap!
Hehehe.

Jadi, jangan coba-coba meremehkan seorang pecandu rokok, karena kalian belum paham ketika sedang berada di rumah tanpa rokok dan suasana sedang hujan. Kamu akan mengerti sebuah perjuangan menahan hawa nafsu yang sekarat.

Nah, itulah filosofi seputar rokok, jika ada ahli hisap yang mau menambahkan, silakan sampaikan di kolom komentar. Sehingga silaturrahim kita semakin lekat dan erat.

Boleh merokok, tapi jangan minum alkohol.
Boleh merokok tapi haram mencuri.

Boleh merokok tapi jangan selingkuh.

Boleh merokok tapi jangan sombong.

Boleh merokok tapi tetap ibadah kepada Allah SWT.

Wallahu A'lam Bisshawab

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

Sumber: Opini Pribadi


Komentar

Tampilkan

Terkini