masukkan script iklan disini
Ketika acara sudah tiba, keanehan mulai terjadi. Padahal semua persiapan sudah dilaksanakan dengan baik dan benar.
Orang-orang enggan datang untuk sekadar membantu pelaksanaan pesta. Alasan mereka karena orang tua Maria hanya pergi ke kota mencari penghasilan.
Dan meninggalkan kewajibannya di kampung halaman. Padahal ada nenek mereka yang kebaikannya tidak terbaca sepanjang masa. Kebaikan yang dilupakan oleh orang-orang.
Pengorbanannya sudah tak terhitung. Sehingga dia patut dimuliakan. Jika ada pesta di tetangganya, dialah yang selalu bergerak dengan hatinya membantu mereka. Kalau tidak mau melihat orang tua Maria, setidaknya kalian lihat perjuangan sang nenek yang selama ini sudah membantu kalian.
Nenek yang sangat baik hati. Tidak pernah mengganggu kehidupan siapapun. Nenek yang selalu menangis sendiri di dalam kamar tanpa ada yang tahu keresahan hatinya.
Kasihan sekali kamu, Nek. Di usia yang sudah senja masih harus menanggung malu dari anak-anak dan cucumu. Pengorbanan yang tidak ada batasnya.
Dan kakek yang hanya diam itu, adalah guru lingkungan. Apakah kalian buta, atau pura-pura tidak tahu. Setiap malam jumat yang rela datang untuk memenuhi undangan untuk mendokan keluarga kalian.
Akhirnya, pernikahan Maria dengan Etan tetap berjalan. Meskipun terlihat pincang. Karena ada gejala yang mungkin tidak dapat kita ungkapkan.
Sisi petaka dalam sebuah pernikahan. Tidak mungkin ada hal seperti ini. Kalau kalian melihat sedikit saja pengorbanan Nenek dan kakek.
Sungguh memalukan, dan ini sudah dirasakan oleh keluarga Maria dan Etan. Meskipun terlihat baik-baik dan normal saja, namun hal ini jauh dari harapan.
Niat hati membahagiakan semua orang, kini hanya sisa kenangan. Ini tidak perlu ditutup-tutupi. Karena semua sudah sangat jelas nampak di depan mata.
Rasa sok dan terlalu ganjal ingin mengatur sendiri tanpa ada musyawarah yang terarah. Memadukan di tengah jalan. Memasrahkan pada orang yang tidak tepat.
Namun, dari semua itu, semuga Maria dan Etan bahagia sampai akhir hayat. Jangan ada lagi kesalahan-kesalahan seperti ini. Karena kalian juga manusia yang terlahir baik. Jangan kotori kebaikan kalian hanya dengan kesalahan yang teledor.
Tamat.
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Kisah ini diambil dari kehidupan nyata. Tapi jika ada yang tersinggung, silakan hadapi saya.