masukkan script iklan disini
Isu kudeta yang digembar - gemborkan dan menuduh pihak istana ikut andil di dalamnya tidaklah masuk akal dan satu hal yang mengada - ada. Karena hal ini secara jelas tidak ada hubungannya dengan mereka. Apalagi sampai mengadu kepada Bpk. Presiden RI saat ini. Sungguh sebuah tindakan yang gegabah yang dilakukan oleh Ketum Partai Demokrat. (AHY)
(Nasional Tempo.co)
AHY, tidak saja membawa partai Demokrat ke jurang kegelapan. Akan tetapi dia telah memantapkan dirinya sebagai Pemimpin Partai yang masih ingusan. Hal itu menunjukkan kepemimpinannya yang masih kekanak - kanakan san ketidak pantasannya menjadi Ketum Partai yang dipeloporo sang ayah tersebut.
Masalah kudeta yang sudah viral di berbagai media, membuatnya harus lebih jeli dalam menentukan solusi di tubuh partai yang semakin meredup. Penulis tidak dapat memungkiri, jika ketika sang ayah memimpin mampu menjadikannya Presiden dua kali berturut - turut. Setelah pada akhirnya diketahui banyak mega korupsi yang yang ditinggalkan. Isu kudeta yang menyerang Bpk. Moeldoko tersebut jelas sangat tidak relevan dan harus ada yang bertanggung jawab untuk membersihkan nama baik Bpk. Moeldoko.
Kita pikir saja, apa yang mau diambil dari partai demokrat yang notabene bukan pemimpin nomor satu di Negeri Indonesia tercinta ini. Jelas ini mengarah pada fitnah jika AHY gagal memberikan bukti yang jelas kepada seluruh elemen hukum yang bersangkutan. Hal ini bisa berujung pada propaganda dan tuduhan yang tidak jelas dan merupakan berita menyesatkan bagi seluruh lapisan rakyat Indonesia.
Jujur, dulu Penulis juga termasuk pengagum Partai Demokrat sebelum akhirnya partai ini semakin tidak jelas arahnya dan cenderung baper pada Pemerintah sah pada saat ini. Yakni Bpk. Presiden Jokowidodo. Akankah Demokrat melimpahkan segala yang negatif di Negeri ini kepada Presiden Jokowi saja?
Tentu banyak sekali cara untuk lebih produktif dan berkontribusi pada negara, selain memberikan berita dan tuduhan - tuduhan yang tidak berarti pada saat ini. Semisal Demokrat menggalang dana untuk menolong para korban bencana di Indonesia atau memberikan dana tersebut bagi masyarakat yang membutuhkan. Karena saya pikir saat ini demokrat lebih mementingkan narasi daripada aksi.
AHY jangan sampai mencari panggung dengan cara - cara yang tidak masuk akal. Karena dia merupakan ujung tombak pemimpin sekaligus Ketum Demokrat yang akan membawa partai tersebut mengalami kemajuan, bukan malah kemunduran yang didapati. AHY harus segera mengakui bahwa apa yang dilakukannya tidak benar dan cenderung fitnah dan tuduhan yang tidak ada bukti kepada pihak istana.
Demokrat harus lebih bijaksana dan tidak gampang baper serta mengarang isu yang tidak benar di mata publik. Karena akan mempertaruhkan pamor pemimpinnya. Bahkan rakyat akan menilai karakter dari Ketumnya. Jika sudah seperti sekarang ini, siapa yang harus disalahkan. Memang bapak tidak akan menenggelamkan anaknya. Siapa sih yang tidak akan membela anak sendiri?
Namun demi kebaikan partai demokrat ke depan, hal ini harus konfirmasi yang jelas tentang kudeta yang telah marak beredar. Saya yakin partai demokrat melek hukum dan tahu bagaimana harus berbuat ke depan. Sungguh sangat disayangkan seorang pemimpin partai muda melakukan hal yang tidak perlu untuk dilakukan.
Demikian opini pribadi ini dibuat, semuga dapat memberikan pencerahan bagi kita semua. Semuga Ketum Partai Demokrat lebih mawas diri dan berhati - hati dalam mengambil keputusan besar.
Jangan sampai ini menjadi bomerang bahkan nuklir bagi partainya sendiri. Jika ada kata - kata yang salah mohon dibenarkan dan jika ada yang benar semuga bisa mendatangkan manfaat bagi kita semua.
Sumber : Opini Pribadi