-->

Iklan

Cerpen Awan Hitam di Langit Madura

Monday 22 February 2021, February 22, 2021 WIB Last Updated 2021-04-06T01:40:18Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini
  Sumber gambar: Nationalgeografhic.co.id


Mula-mula Rega tidak tahu bahwa dia sedang berada di titik menjenuhkan dalam hidupnya. Dia harus kuliah sekaligus bekerja sendiri untuk membiayai semua uang kuliahnya. Dia sadar sudah berada di dalam himpitan ekonomi yang menyiksa.
artikelartikelterbaru.blogspot.com

Di kampus terlihat Sabyan sedang mencari-cari Rega yang sudah lama tidak diketahui keberadaannya. Padahal Sabyan sudah sangat berharap hanya sekadar bertemu walaupun sesaat. Dia terus berusaha mencari-cari di tempat bisa Rega nongkrong. Namun hal itu tidak dapat membantu.

"Percuma saja aku mencari Rega seperti ini, sedangkan dia sudah tidak perduli lagi sama aku."

Sabyan sudah putus asa mencari-cari keberadaan Rega. Karena Rega memang bolos ke kampus karena harus bekerja untuk membayar uang semester. Sabyan tidak tahu akan hal itu. Dia hanya berharap untuk bertemu dengan Rega.

Sementara Rega sedang bekerja di sebuah Cafe. Dia menjadi vokalis band di sana. Hal itu memaksanya untuk tidak masuk kampus. Bayarannya tidak sepadan dengan bolosnya dia.

Dia hanya dibayar 50 ribu dalam sekali manggung. Dia merasa tidak cukup jika masih harus membayar uang kuliahnya yang berjumlah jutaan. 

"Harus kemana lagi aku harus mencari penghasilan, sudah sebulan ini aku jarang ke kampus. Apakah Sabyan mencariku?"

Benar saja, rasa curiganya tidak meleset. Sabyan memang mencarinya sejak dia bolos dari kampus. Bahkan dihubungi lewat hp tidak pernah aktif. Sabyan ingin sekali bertemu karena dia juga terkena masalah. Ibunya sakit dan harus dirawat ke rumah sakit. Dan parahnya lagi Sabyan tidak punya biaya untuk membayar.

Di suatu pagi Sabyan melihat Rega berada di salah satu Cafe langgannya. Dia menjadi pengisi acara di sana. Setelah selesai dengan pekerjaan, dia langsung menghampiri Rega yang sudah bersiap untuk pulang. 

Sebelum Rega melangkah pergi ke luar Cafe. Sabyan mencegahnya.

"Tunggu Rega. Aku ada perlu sama kamu."

Rupanya Sabyan sangat geram dengan Rega yang tak mau menemuinya di kampus.

Kemudian Rega berbalik dan mendekati Sabyan.

"Aku banyak urusan. Jadi tidak sempat menemuimu. Maafin aku ya."

"Sejak kecil kita sudah berteman baik, jika kamu punya masalah, kamu bisa cerita sama aku."
Sabyan merajuk berusaha meyakinkan sahabatnya itu.

"Sekali lagi aku minta maaf, aku gak akan seperti lagi."

"Aku maafkan cuman aku mau kasih tahu kamu ibuku sakit dan dia sedang dirawat di rumah sakit. Aku butuh biaya untuk pengobatan ibu."

"Ibu kamu sakit apa?"

"Ibu kena penyakit komplikasi harapan hidupnya sangat tipis."

"Baiklah, kita jenguk ibumu ke rumah sakit."

Kemudian Sabyan dan Rega pergi menuju rumah sakit.
Sesampainya di sana mereka mendapati ibu Sabyan sudah dalam keadaan sekarat.

Sabyan tak mampu membendung air matanya. Dia menangis sejadi-jadinya. Kemudian dengan suara parau Ibu Dilah memanggil Rega dan membisikkan sesuatu kepadanya.

"Nak Rega, aku mau titip anakku, Sabyan. Tolong jaga dia untuk ibu."

Setelah mengucapkan hal itu Bu Dilah menghembuskan nafas terakhirnya.

Rega tidak bisa menolak permintaan terakhir Bu Dilah. Akhirnya dia menikahi Sabyan dengan keadaan ekonomi yang mengenaskan.

Karena kekurangan biaya mereka berdua akhirnya memutuskan untuk berhenti kuliah.

Tamat♡

Note: Manfaatkanlah waktumu untuk terus mengejar pendidikan. Karena di luar sana masih banyak orang yang putus sekolah karena kekurangan biaya.



Komentar

Tampilkan

Terkini

NamaLabel

+